LAPORAN BACAAN
Nama
: Astuti Hutasoit
Semester
: Satu ( I )
Mata Kuliah
: Pembimbing Teologi Sistematik
Dosen
: Yohan Aryudhi,M.Th
Judul Buku
: Di Sini Kutemukan
Pengarang :
Prof.S.Wismoady Wahono Ph.D
BAB I
MENGAJARKAN ALKITAB: SUATU PENGANTAR
Alkitab
adalah kitab suci yang berisi Firman Tuhan dan wahyu Tuhan. Alkitab terdiri
dari dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian
Lama terdiri dari 39 kitab dan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Alkitab
lebih dari pada hanya suatu buku mengenai sejarah masa lampau yang ditulis
dalam bahasa Kuno. Namun dengan demikian, semua kegiatan yang dijalankan oleh
bangsa Israel itu diakui dan dinyatakan sebagai yang secara langsung dicampur
tangani oleh Allah, hal inilah yang menjadikan Alkitab itu relevan sepanjang
masa.
Kesatuan
inilah yang mempersatukan semua buku didalam Alkitab dan kesatuan ini pula yang
menyebabkan buku-buku tersebut menjadi satu buku yaitu Alkitab. Setiap bagian
dari Alkitab tersebut, baik yang berupa cerita-cerita, puisi, hukum, nubuat,
cerita tentang Yesus dan perkataan-perkataanNya, maupun surat-surat Paulus,
semuanya berbicara tentang kehendak, tindakan, karya dan maksud Allah.
BAB
II
PERJANJIAN
LAMA
Lahirnya
bangsa Israel terdapat dalam lima kitab Perjanjian Lama yang pertama yang
disebut juga kitab Pentateukh. Secara tradisional komposisi Pentateukh itu
dianggap buah tangan Musa, Musa memang merupakan tokoh yang menonjol didalam
Pentateukh. Musalah yang secara langsung terlibat didalam peristiwa unik
Keluarnya bangsa Israel dari Tanah Mesir dan didalam peristiwa unik upacara
perjanjian di gunung Sinai. Bangsa Israel menganggap dua peristiwa unik inilah
sebagai peristiwa panggilan Tuhan yang melahirkan Bangsa Israel.
Meskipun
demikian hal ini sama sekali tidak berarti, bahwa cerita-cerita tersebut
dipakai untuk rekonstruksi sejarah asal-usul dan lahirnya bangsa Israel.
Pimpinan Tuhan itu bukan hanya dalam arti bahwa Tuhan ada dibalik sejarah,
tetapi Tuhan sendirilah yang turut campur tangan di dalam sejarah tersebut.
Tuhan turut campur tangan di dalam sejarah manusia dan bangsa-bangsa di dunia
agar maksud Ilahi-Nya terpenuhi. Oleh karena itu maka sejarah yang mereka tulis
adalah sejarah keselamatan, yaitu sejarah penyelamatan Tuhan melalui Tuhan
melalui bangsa Israel.
Bersamaan
dengan hal tersebut bahwa ada dua janji Allah yang di sampaikan. Pertama janji
yaitu Tanah Kanaan dan yang kedua janji tentang keturunan yang besar (Kejadian
12:2). Janji tersebut secara terus-menerus di ulangi pada saat-saat yang sangat
kritis dalam hidup Abraham. Janji itu di teguhkan lagi pada Ishak, kepada Yakub
dan juga kepada Yusuf. Pada waktu itu Tanah Kanaan bukanlah tanah yang kosong,
melainkan tanah yang sedang di duduki dan dimiliki bangsa lain. Kelaparan
memaksa Abraham untuk pergi meninggalkan tanah Kanaa dan pergi ke tanah Mesir
(Kejadian12:10) dan Yakub pun harus pergi meninggalkan Tanah Kanaan dan pergi
ke Mesopotamia ( Kejadian 27:41 dst). Jadi jelaslah bahwa tanah Kanaan sendiri menguasai
tanah Kanaan itu, sedangkan keturunan Abraham harus puas menjadi penumpang di
tanah Mesir (Kejadian 50). Janji keturunan yang besar tersebut terancam oleh
kemandulan Sarah dan Sarah mandul sampai mencapai umur lanjut (Kejadian
18:11dst).
BAB
III
PERJANJIAN
BARU
Bait Allah di Yerusalem adalah pusat resmi
peribadatan Yahudi, pusat peziarahan dan simbol identitas ke-Yahudian yang utama. Bait Allah yang ada
pada abad pertama Masehi adalah bait Allah yang ketiga yang di bangu di atas
reruntuhan yang dahuu. Bait Allah yang pertama di bangun oleh Salomo dan di
hancurkan oleh Babilon pada tahun 587 SM. Sekarang ini tidak ada lagi sisa yang
berarti reruntuhan bait Allah tersebut. Yang tinggal kini hanyalah pelataran
dengan tembok keliling yang tidak lengkap.
Di
tengah pelataran tersebut ada satu bangunan yang di kelilingi oleh pagar
tembok. Seluruh bangun ini terletak lebih tinggi oleh pagar tembok tersebut ada
Sembilan pintu gerbang, yang bisa di capai melalui lantai bertangga. Seluruh
banguna bait Allah tersebut terbuat dari balok-balok batu yang berwarna putih
mengkilap. Yosefus melukiskan Bait Allah secara berlebih-lebihan, ia mengatakan
bahwa bagian luar Bait Allah itu seluruhnya berlapis emas, sehingga pada waktu
hari terang tak seorangpun dapat memandangnya karena disilaukan oleh pantulan
cahayanya.
Landasan
bagi penyelenggara ibadah Bait Allah adalah kewajiban untuk mempersembahkan
korban harian. Setiap pagi dan petang harus ada korban yang di persembahkan
kepada Allah atas nama seluruh umat Israel. Persembahan korban umum selalu
diselenggarakan dengan upacara yang panjang, lalu diikuti dengan upacara
persembahan korban pribadi. Pada hari Sabat dan hari-ahri perayaan yang besar
lebih banyak lagi jumlah dan macam korban yang dipersembahkan. Pada hari-hari
itu berdatanganlah orang-orang Yahudi dari seluruh pelosok tanah Palestina.
Dengan demikian maka perayaan itu memang terpusat dan hanya diselenggarakan di
wilayah terpilih yaitu Yerusalem dengan Bait Allahnya di gunung Sion.
Bait
Allah adalah perwujudan dari keinginan dan hasrat peribadahan Yahudi. Di situ
Imam besar dan Imam Agung mempunyai fungsi yang sangat penting, ia adalah wakil
dan simbol seluruh orang Yahudi. Bait Allah dan jabatan imamat menjadi symbol
ke-Yahudian yang sangat menonjol, tetapi kalau hanya sifat symbol tersebut
tertutup maka tentulah ke-Yahudian tidak akan dapat hidup terus.
BAB
IV
HAL
HAL YANG DIBUTUHKAN PARA MURID
Anak
yang sedang tumbuh di dalam peranan Agama. Sejak tiga dasawarsa yang lalu
orientasi dan pola pendidikan telah mengalami perubahan yang cukup radikal. Di
dalam perubahan itu orientasi dan pusat kegiatan pendidikan bukan lagi mata
pelajaran atau ilmu dan guru, melainkan si murid itu sendiri. Hal ini berarti bahwa
murid tidak bisa di anggap berkepala kosong yang harus diisi dengan berbagai
ilmu. Murid adalah pribadi yang sedang tumbuh , dengan segala potensi yang ada
pada setiap orang.Pokok-pokok yang ada di dalam mata pelajaran agama Kristen
adalah pokok-pokok yang menyangkut manusia seumur hidup. Hubungan manusia
dengan Allah, cara Allah berhubungan dengan manusia, hakekat Alkitab yang tidak
sederhana namun menjadi dasar ima Kristen, semuanya itu adalah pokok-pokok yang
tak pernah ada habis-habisnya.
Keadaan dan perkembangan umum ini merupakan
hal yang selalu terjadi, menyangkut soal-soal polotik, sosial, ekonomi, budaya,
ideologi dan kerohanian. Keadaan dewasa juga dapat menunjukkan, bahwa manusia
mengetahui begitu tinggi tentang hal-hal yang baik namun bersamaan dengan itu
nampaknya manusia juga berpengalaman tinggi untuk saling menghancurkan satu
dengan yang lain dan saling menipu. Tingkah laku dan perbuatan orang tua yang
diwarnai oleh dosa serta pergaulan bebas sangat mempengaruhi anak-anak muda
asuhan mereka. Dosa yang diperbuat oleh para orang tua akan dilihat,dicontoh
bahkan juga ikut melakukan apa yang dilakukan oleh orang yua bahkan sampai
kepada anak cucu keturunan mereka.
Pada
waktu kita dengan tingkah laku, kata-kata, perbuatan kita mengkomunikasikan
harapan-harapan, kepuasan, ketakutan, iman, kepercayaan dan hubungan manusiawi
kita kepada orang lain, khusunya kepada anak didik yang mencintai, mengagumi
dan mempercayai kita, pada waktu itu juga sebenarnya kita sedang memaksakan
suatu kondisi dan mengindoktrinasi orang lain dengan cara yang jauh lebih kuat
dari pada anjuran atau perintah. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk
mendidik anak dalam bidang Agama yaitu:
·
Memberitahu si anak
tentang segala hal yang harus ia terima atau lakukan tanpa ada alasan atau
kaitannya dengan orang lain.
·
Memberitahu si anak
tentang apa yang harus ia lakukan dan kaitan tindakannya itu dengan orang lain.
Dengan
cara yang kedua ini maka ajaran Kristus tentang Kasih Nampak sangat relevan dan
dekat dengan penghayatan dan pengalaman si anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar