Minggu, 25 November 2012

disini ku temukan laporan baca





LAPORAN BACAAN

Nama                          : Astuti Hutasoit
Semester                     : Satu ( I )
Mata Kuliah              : Pembimbing Teologi Sistematik
Dosen                          : Yohan Aryudhi,M.Th
Judul Buku                : Di Sini Kutemukan
Pengarang                  : Prof.S.Wismoady Wahono Ph.D

BAB I
MENGAJARKAN ALKITAB:  SUATU PENGANTAR

Alkitab adalah kitab suci yang berisi Firman Tuhan dan wahyu Tuhan. Alkitab terdiri dari dua bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab dan Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Alkitab lebih dari pada hanya suatu buku mengenai sejarah masa lampau yang ditulis dalam bahasa Kuno. Namun dengan demikian, semua kegiatan yang dijalankan oleh bangsa Israel itu diakui dan dinyatakan sebagai yang secara langsung dicampur tangani oleh Allah, hal inilah yang menjadikan Alkitab itu relevan sepanjang masa.
Kesatuan inilah yang mempersatukan semua buku didalam Alkitab dan kesatuan ini pula yang menyebabkan buku-buku tersebut menjadi satu buku yaitu Alkitab. Setiap bagian dari Alkitab tersebut, baik yang berupa cerita-cerita, puisi, hukum, nubuat, cerita tentang Yesus dan perkataan-perkataanNya, maupun surat-surat Paulus, semuanya berbicara tentang kehendak, tindakan, karya dan maksud Allah.







BAB II

PERJANJIAN LAMA

Lahirnya bangsa Israel terdapat dalam lima kitab Perjanjian Lama yang pertama yang disebut juga kitab Pentateukh. Secara tradisional komposisi Pentateukh itu dianggap buah tangan Musa, Musa memang merupakan tokoh yang menonjol didalam Pentateukh. Musalah yang secara langsung terlibat didalam peristiwa unik Keluarnya bangsa Israel dari Tanah Mesir dan didalam peristiwa unik upacara perjanjian di gunung Sinai. Bangsa Israel menganggap dua peristiwa unik inilah sebagai peristiwa panggilan Tuhan yang melahirkan Bangsa Israel.

Meskipun demikian hal ini sama sekali tidak berarti, bahwa cerita-cerita tersebut dipakai untuk rekonstruksi sejarah asal-usul dan lahirnya bangsa Israel. Pimpinan Tuhan itu bukan hanya dalam arti bahwa Tuhan ada dibalik sejarah, tetapi Tuhan sendirilah yang turut campur tangan di dalam sejarah tersebut. Tuhan turut campur tangan di dalam sejarah manusia dan bangsa-bangsa di dunia agar maksud Ilahi-Nya terpenuhi. Oleh karena itu maka sejarah yang mereka tulis adalah sejarah keselamatan, yaitu sejarah penyelamatan Tuhan melalui Tuhan melalui bangsa Israel.

Bersamaan dengan hal tersebut bahwa ada dua janji Allah yang di sampaikan. Pertama janji yaitu Tanah Kanaan dan yang kedua janji tentang keturunan yang besar (Kejadian 12:2). Janji tersebut secara terus-menerus di ulangi pada saat-saat yang sangat kritis dalam hidup Abraham. Janji itu di teguhkan lagi pada Ishak, kepada Yakub dan juga kepada Yusuf. Pada waktu itu Tanah Kanaan bukanlah tanah yang kosong, melainkan tanah yang sedang di duduki dan dimiliki bangsa lain. Kelaparan memaksa Abraham untuk pergi meninggalkan tanah Kanaa dan pergi ke tanah Mesir (Kejadian12:10) dan Yakub pun harus pergi meninggalkan Tanah Kanaan dan pergi ke Mesopotamia ( Kejadian 27:41 dst). Jadi jelaslah bahwa tanah Kanaan sendiri menguasai tanah Kanaan itu, sedangkan keturunan Abraham harus puas menjadi penumpang di tanah Mesir (Kejadian 50). Janji keturunan yang besar tersebut terancam oleh kemandulan Sarah dan Sarah mandul sampai mencapai umur lanjut (Kejadian 18:11dst).








BAB III

PERJANJIAN BARU

 Bait Allah di Yerusalem adalah pusat resmi peribadatan Yahudi, pusat peziarahan dan simbol identitas  ke-Yahudian yang utama. Bait Allah yang ada pada abad pertama Masehi adalah bait Allah yang ketiga yang di bangu di atas reruntuhan yang dahuu. Bait Allah yang pertama di bangun oleh Salomo dan di hancurkan oleh Babilon pada tahun 587 SM. Sekarang ini tidak ada lagi sisa yang berarti reruntuhan bait Allah tersebut. Yang tinggal kini hanyalah pelataran dengan tembok keliling yang tidak lengkap.
Di tengah pelataran tersebut ada satu bangunan yang di kelilingi oleh pagar tembok. Seluruh bangun ini terletak lebih tinggi oleh pagar tembok tersebut ada Sembilan pintu gerbang, yang bisa di capai melalui lantai bertangga. Seluruh banguna bait Allah tersebut terbuat dari balok-balok batu yang berwarna putih mengkilap. Yosefus melukiskan Bait Allah secara berlebih-lebihan, ia mengatakan bahwa bagian luar Bait Allah itu seluruhnya berlapis emas, sehingga pada waktu hari terang tak seorangpun dapat memandangnya karena disilaukan oleh pantulan cahayanya.
Landasan bagi penyelenggara ibadah Bait Allah adalah kewajiban untuk mempersembahkan korban harian. Setiap pagi dan petang harus ada korban yang di persembahkan kepada Allah atas nama seluruh umat Israel. Persembahan korban umum selalu diselenggarakan dengan upacara yang panjang, lalu diikuti dengan upacara persembahan korban pribadi. Pada hari Sabat dan hari-ahri perayaan yang besar lebih banyak lagi jumlah dan macam korban yang dipersembahkan. Pada hari-hari itu berdatanganlah orang-orang Yahudi dari seluruh pelosok tanah Palestina. Dengan demikian maka perayaan itu memang terpusat dan hanya diselenggarakan di wilayah terpilih yaitu Yerusalem dengan Bait Allahnya di gunung Sion.
Bait Allah adalah perwujudan dari keinginan dan hasrat peribadahan Yahudi. Di situ Imam besar dan Imam Agung mempunyai fungsi yang sangat penting, ia adalah wakil dan simbol seluruh orang Yahudi. Bait Allah dan jabatan imamat menjadi symbol ke-Yahudian yang sangat menonjol, tetapi kalau hanya sifat symbol tersebut tertutup maka tentulah ke-Yahudian tidak akan dapat hidup terus.








BAB IV

HAL HAL YANG DIBUTUHKAN PARA MURID

Anak yang sedang tumbuh di dalam peranan Agama. Sejak tiga dasawarsa yang lalu orientasi dan pola pendidikan telah mengalami perubahan yang cukup radikal. Di dalam perubahan itu orientasi dan pusat kegiatan pendidikan bukan lagi mata pelajaran atau ilmu dan guru, melainkan si murid itu sendiri. Hal ini berarti bahwa murid tidak bisa di anggap berkepala kosong yang harus diisi dengan berbagai ilmu. Murid adalah pribadi yang sedang tumbuh , dengan segala potensi yang ada pada setiap orang.Pokok-pokok yang ada di dalam mata pelajaran agama Kristen adalah pokok-pokok yang menyangkut manusia seumur hidup. Hubungan manusia dengan Allah, cara Allah berhubungan dengan manusia, hakekat Alkitab yang tidak sederhana namun menjadi dasar ima Kristen, semuanya itu adalah pokok-pokok yang tak pernah ada habis-habisnya.
 Keadaan dan perkembangan umum ini merupakan hal yang selalu terjadi, menyangkut soal-soal polotik, sosial, ekonomi, budaya, ideologi dan kerohanian. Keadaan dewasa juga dapat menunjukkan, bahwa manusia mengetahui begitu tinggi tentang hal-hal yang baik namun bersamaan dengan itu nampaknya manusia juga berpengalaman tinggi untuk saling menghancurkan satu dengan yang lain dan saling menipu. Tingkah laku dan perbuatan orang tua yang diwarnai oleh dosa serta pergaulan bebas sangat mempengaruhi anak-anak muda asuhan mereka. Dosa yang diperbuat oleh para orang tua akan dilihat,dicontoh bahkan juga ikut melakukan apa yang dilakukan oleh orang yua bahkan sampai kepada anak cucu keturunan mereka.
Pada waktu kita dengan tingkah laku, kata-kata, perbuatan kita mengkomunikasikan harapan-harapan, kepuasan, ketakutan, iman, kepercayaan dan hubungan manusiawi kita kepada orang lain, khusunya kepada anak didik yang mencintai, mengagumi dan mempercayai kita, pada waktu itu juga sebenarnya kita sedang memaksakan suatu kondisi dan mengindoktrinasi orang lain dengan cara yang jauh lebih kuat dari pada anjuran atau perintah. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendidik anak dalam bidang Agama yaitu:
·         Memberitahu si anak tentang segala hal yang harus ia terima atau lakukan tanpa ada alasan atau kaitannya dengan orang lain.
·         Memberitahu si anak tentang apa yang harus ia lakukan dan kaitan tindakannya itu dengan orang lain.
Dengan cara yang kedua ini maka ajaran Kristus tentang Kasih Nampak sangat relevan dan dekat dengan penghayatan dan pengalaman si anak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar